Hujan kota Jakarta sore itu berderai, memburamkan lampu-lampu gedung pencakar langit. Di balik jendela kafe yang beruap aroma kopi, Anya menatap layar ponselnya. Notifikasi yang ditunggu tak kunjung muncul. Sejak tiga bulan lalu, chat terakhirnya dengan Rayhan hanya berbekas centang biru, tanpa balasan.
Dulu, notifikasi dari Rayhan adalah denyut jantungnya. Setiap pesan darinya adalah melodi yang menari di antara kesibukan Anya sebagai seorang graphic designer. Mereka bertemu di dunia maya, di forum penggemar novel fantasi. Cinta mereka tumbuh di antara komentar-komentar iseng, obrolan larut malam, dan mimpi-mimpi tentang dunia yang dipenuhi naga dan sihir.
Rayhan, seorang arsitek muda yang idealis, melengkapi Anya. Ia melihat sisi melankolis Anya, luka-luka masa lalu yang Anya sembunyikan di balik senyum cerianya. Rayhan adalah obat penenang yang tak pernah Anya sadari ia butuhkan.
Lalu, tiba-tiba, semuanya lenyap.
Seperti bangunan yang runtuh diguncang gempa, Rayhan menghilang tanpa jejak. Nomor ponselnya tak aktif, akun media sosialnya lenyap. Anya mencoba mencari tahu, namun tak seorang pun tahu keberadaannya. Seolah Rayhan hanya ilusi, bayangan yang diciptakan oleh kesendirian Anya.
Anya berulang kali membaca sisa chat mereka. Kata-kata Rayhan terasa seperti racun yang mengikat jantungnya. "Anya, kamu adalah bintang di langitku," tulis Rayhan suatu malam. "Aku akan selalu ada untukmu, apapun yang terjadi."
Kebohongan manis.
Anya tahu ada sesuatu yang disembunyikan Rayhan. Ada misteri di balik senyum hangatnya, ada rahasia di balik janji-janjinya. Perasaan kehilangan yang samar itu berubah menjadi kemarahan yang membara.
Suatu malam, Anya menemukan sebuah folder tersembunyi di laptop Rayhan. Folder itu berisi foto-foto seorang wanita, seorang wanita yang sangat mirip dengan Anya, namun dengan tatapan yang lebih dingin, lebih tajam. Wanita itu adalah Riana, saudara kembar Anya yang telah lama menghilang.
RAHASIA TERUNGKAP.
Rayhan mencintai Riana, bukan Anya. Ia hanya melihat pantulan Riana dalam diri Anya. Ia hanya ingin menyembuhkan lukanya dengan mendekati Anya. Anya adalah pengganti, bayangan yang tak sempurna.
Anya merasakan hatinya hancur berkeping-keping. Cinta yang ia kira tulus, ternyata hanya kebohongan yang diselimuti kepalsuan.
Anya menggenggam ponselnya erat-erat. Jari-jarinya menari di atas layar, menyusun sebuah pesan. Sebuah pesan yang telah lama ia simpan dalam hatinya.
Untuk Rayhan:
"Terima kasih telah menunjukkan padaku betapa mudahnya seseorang bisa menghancurkanmu. Aku tidak akan membalas dendam dengan cara yang sama. Aku akan membalas dendam dengan melupakanmu."
Anya menekan tombol kirim. Pesan itu terkirim, menembus kegelapan dunia maya, mencapai entah ke mana.
Anya bangkit dari kursinya, meninggalkan kafe yang beraroma kenangan pahit. Ia melangkah keluar, menerobos hujan kota Jakarta.
Ia tersenyum tipis. Senyum yang dingin, senyum yang pahit, senyum yang mematikan.
Ia akan memulai hidup baru, tanpa Rayhan, tanpa Riana, tanpa bayangan masa lalu.
Ia menutup babak ini dengan keheningan.
Dan di ujung jalan, ia menghilang, meninggalkan tanya yang menggantung di udara...
You Might Also Like: Agen Kosmetik Usaha Sampingan Online_23
0 Comments: