Aku Mencintaimu dalam Setiap Kesalahan yang Kita Sembunyikan Bunga Peony Crimson bermekaran di taman terpencil itu, persis seperti seratu...

Bikin Penasaran: Aku Mencintaimu Dalam Setiap Kesalahan Yang Kita Sembunyikan Bikin Penasaran: Aku Mencintaimu Dalam Setiap Kesalahan Yang Kita Sembunyikan

Bikin Penasaran: Aku Mencintaimu Dalam Setiap Kesalahan Yang Kita Sembunyikan

Bikin Penasaran: Aku Mencintaimu Dalam Setiap Kesalahan Yang Kita Sembunyikan

Aku Mencintaimu dalam Setiap Kesalahan yang Kita Sembunyikan

Bunga Peony Crimson bermekaran di taman terpencil itu, persis seperti seratus tahun lalu. Aroma manisnya menusuk indra, membawa Chen Mei, seorang pelukis muda, ke pusaran ingatan yang bukan miliknya. Ingatan tentang ciuman terlarang di bawah rembulan, janji yang diucapkan di tengah badai, dan pengkhianatan yang membekas abadi.

Ia menatap lukisan yang sedang dikerjakannya: seorang pria dengan mata setajam elang, senyum yang menyimpan sejuta rahasia. Ia TAK mengenalnya. Namun, hatinya berdebar keras setiap kali goresan kuasnya membentuk wajah itu.

Di sisi lain kota, berdiri Li Wei, seorang pengusaha sukses yang dingin dan tak tersentuh. Setiap malam, ia bermimpi tentang seorang wanita dengan rambut sehitam malam, mata yang menyimpan samudera kesedihan. Ia MENDENGAR suaranya memanggilnya, suara yang merdu namun penuh derita.

"Wei..."

Mereka bertemu di sebuah galeri seni. Mata Chen Mei dan Li Wei terkunci. Waktu seolah berhenti. Mereka MERASAKAN getaran aneh, rasa familiar yang menusuk tulang. Seolah mereka telah saling mengenal selama ribuan tahun.

"Maaf, apa kita pernah bertemu?" tanya Li Wei, suaranya bergetar.

Chen Mei menggeleng, namun bibirnya bergetar. "Rasanya... seperti aku mengenalmu selamanya."

Dimulailah perjalanan mereka menelusuri jejak masa lalu. Mimpi-mimpi aneh, deja vu yang intens, dan petunjuk-petunjuk tersembunyi membawa mereka kembali ke era Dinasti Ming. Mereka menemukan kisah cinta terlarang antara seorang putri bangsawan (Chen Mei di kehidupan sebelumnya) dan seorang jenderal pemberontak (Li Wei di kehidupan sebelumnya).

Cinta mereka membara di tengah intrik istana dan peperangan. Namun, sebuah pengkhianatan keji mengakhiri segalanya. Li Wei dijebak dan dieksekusi, dituduh mengkhianati kerajaan. Putri itu, putus asa dan sarat penyesalan, memilih bunuh diri. Mereka berjanji untuk bertemu kembali di kehidupan selanjutnya, MESKI dosa masa lalu menghantui mereka.

Kebenaran pahit akhirnya terungkap. Pengkhianatan itu diatur oleh orang terdekat mereka: adik sang putri, yang mencintai Li Wei secara obsesif. Demi mendapatkan cintanya, ia menghancurkan segalanya.

Kini, di kehidupan ini, adik sang putri menjelma menjadi sosok yang kuat dan berpengaruh. Ia sadar akan reinkarnasi Chen Mei dan Li Wei, dan ia BERUSAHA untuk memisahkan mereka kembali.

Namun, cinta takdir tak bisa dihentikan. Chen Mei dan Li Wei menyadari bahwa dendam bukanlah jawaban. Mereka memilih jalan pengampunan. Mereka membiarkan keheningan berbicara, membiarkan kesadaran akan dosa masa lalu menghantui si pengkhianat.

Di penghujung cerita, Chen Mei dan Li Wei berdiri di bawah Bulan Purnama, di taman bunga peony crimson. Mereka saling berpegangan tangan, TATAPAN mereka mengandung kedamaian dan penerimaan.

"Wei..." bisik Chen Mei.

Li Wei tersenyum lembut. "Aku mengingat semuanya, Mei. SEMUA. Dan aku tetap mencintaimu, dalam setiap kesalahan yang kita sembunyikan..."

Angin berhembus pelan, membawa aroma bunga peony crimson dan bisikan dari kehidupan sebelumnya: "...Jangan lupakan janjimu, sampai maut memisahkan kita..."

You Might Also Like: Rahasia Rekomendasi Skincare Lokal

0 Comments: