Janji yang Menjadi Doa Terakhir Aula Emas menjulang tinggi, pilar-pilarnya berkilauan di bawah sorot obor. Aroma dupa cendana dan intrik b...

Drama Abiss! Janji Yang Menjadi Doa Terakhir Drama Abiss! Janji Yang Menjadi Doa Terakhir

Drama Abiss! Janji Yang Menjadi Doa Terakhir

Drama Abiss! Janji Yang Menjadi Doa Terakhir

Janji yang Menjadi Doa Terakhir

Aula Emas menjulang tinggi, pilar-pilarnya berkilauan di bawah sorot obor. Aroma dupa cendana dan intrik berbaur menjadi satu, memekakkan indra. Kaisar, Li Wei, duduk di singgasananya, tatapannya setajam pedang yang diasah berulang kali. Di sampingnya, berdiri Permaisuri Mei Lin, anggun bagaikan bunga teratai di tengah badai. Tapi, di balik senyumnya yang memesona, tersimpan rahasia yang mampu mengguncang Kekaisaran.

"Mei Lin," suara Li Wei memecah kesunyian, "Janji kita, apakah kau masih mengingatnya?"

Mei Lin tersenyum lembut. "Tentu saja, Yang Mulia. Janji untuk SELALU saling mendukung, baik dalam suka maupun duka." Tapi dalam hatinya, janji itu terasa seperti belati yang siap menusuk.

Cinta mereka dimulai dari pengasingan. Li Wei, seorang pangeran yang tersisih, menemukan ketenangan dalam kebersamaan dengan Mei Lin, seorang gadis desa sederhana. Mereka berjanji untuk saling melindungi, bahkan jika dunia berbalik melawan mereka. Janji itu menguatkan Li Wei untuk merebut takhta, dan membawa Mei Lin ke Istana sebagai Permaisuri.

Namun, Istana adalah sarang ular. Para pejabat istana, dengan tatapan MEREMEHKAN dan bisikan PENGKHIANATAN, selalu mengintai. Mereka melihat Mei Lin sebagai ancaman, seorang wanita desa yang TIDAK LAYAK mendampingi Kaisar. Dan Li Wei, terobsesi dengan kekuasaan, mulai meragukan kesetiaan Mei Lin.

"Permaisuri terlalu sering bertemu dengan Jenderal Zhao," bisik salah seorang kasim kepada Li Wei. "Ada desas-desus bahwa mereka..."

Li Wei menggeram. Kecurigaan meracuni pikirannya. Ia mulai menguji Mei Lin, memberikan perintah yang bertentangan dengan hatinya, menjebaknya dalam jaringan intrik yang mematikan.

Mei Lin menyadari bahwa cintanya pada Li Wei telah menjadi permainan takhta. Setiap senyum, setiap kata, setiap janji, adalah alat untuk meraih kekuasaan. Ia merasa DIKHIANATI, DIHANCURKAN. Tapi jauh di lubuk hatinya, bara dendam mulai menyala.

Bertahun-tahun berlalu. Mei Lin, yang dianggap lemah dan penurut, ternyata menyimpan kekuatan tersembunyi. Ia mempelajari seluk-beluk Istana, menjalin aliansi dengan para pembantu setia, dan mengumpulkan bukti pengkhianatan Li Wei.

Pada malam ulang tahun Kaisar, saat aula dipenuhi dengan tawa palsu dan anggur beracun, Mei Lin bergerak. Dengan ELEGAN dan DINGIN, ia mengungkap kejahatan Li Wei di hadapan seluruh pejabat istana. Ia menunjukkan bukti-bukti yang tak terbantahkan, membongkar konspirasi yang selama ini tersembunyi di balik tirai sutra.

Li Wei terpana. Ia tidak menyangka Mei Lin mampu mengkhianatinya dengan cara se-MEMATIKAN ini. Ia jatuh berlutut, tatapannya kosong.

Mei Lin menatap Kaisar yang dulu ia cintai. "Janji yang kau ingkari, Yang Mulia, menjadi doa terakhirmu."

Dengan satu gerakan tangan, ia memerintahkan pengawal untuk menangkap Li Wei. Aula Emas sunyi senyap, hanya terdengar isak tangis dari beberapa dayang yang ketakutan.

Permaisuri Mei Lin, yang dulu dianggap lemah, kini berdiri tegak di atas panggung kekuasaan. Ia memandang ke arah langit, senyumnya MISTERIUS.

Sejarah baru saja menulis ulang dirinya sendiri, ATAU BARU AKAN DIMULAI...

You Might Also Like: Distributor Skincare Fleksibel Kerja

0 Comments: